1. Sektor Pertanian
Desa Cabeyan
memiliki pertanian dengan luas 157.190 ha/ m² dari luas wilayah 361.400 ha/ m²
dimana pertanian di desa cabeyan dapat dikatakan cukup baik itu terlihat
masih banyaknya lahan yang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Selain itu di
dukung juga oleh keadaan tanah Desa cabeyan yang cukup subur. Sehingga potensi pertanian
di desa cabeyan sangat prospektif untuk kedepannya. Sebagian besar
masyarakat Desa cabeyan memiliki mata pencaharian sebagai petani. Sehingga
terdapat banyak komoditas yang mereka tanam sesuai dengan kebutuhan mereka.
Komoditas pertanian yang terdapat di desa situsari antara lain: komoditas padi,
jagung dan lain lain. Dimana yang sebagai komoditas utama adalah padi dan
jagung.
Pola tanam pertanian di desa
situsari sangat beragam ada yang pola tanam secara monokultur ada juga yang
pola tanam secara polikultur. Pola tanam merupakan suatu urutan tanam pada
sebidang lahan dalam satu tahun. Pola tanam terbagi dua yaitu pola tanam
monokultur dan pola tanam polikultur. Pola tanam monokultur adalah pola tanam
dengan menanam tanaman sejenis. Misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja,
atau kedelai saja. Tujuan menanam secara monokultur adalah meningkatkan hasil
pertanian. Sedangkan pola tanam polikultur ialah pola tanam dengan banyak jenis
tanaman pada satu bidang lahan yang terusun dan terencana dengan menerapkan
aspek lingkungan yang lebih baik, termasuk didalamnya masa pengolahan tanah. Untuk
mendukung kegiatan dan pengetahuan para petani di Desa Cabeyan, para petani
bergabung dalam kelompok tani yang terdiri dari Kelompok Tani Barokah Tani
(Kelompok tani yang focus pada tanaman padi). Peran Kelompok Tani seharusnya
sebagai wadah para petani untuk berdikusi mengenai permasalahan pertanian
mereka, dan juga sebagai wadah/Jembatan
untuk meminta bantuan kepada pemerintahan setempat. Bantuan yang pernah di
terima oleh kelompok-kelompok tani berupa pupuk , obat-obatan dan juga bibit.
Menurut salah seorang petani sayuran yang bernama Pak Narto, beliau mengatakan bahwa kelompok
tani di Desa Cabeyan kurang aktif itu di sebabkan karena tidak adanya jadwal
rutin untuk berkumpul atau berdiskusi antar petani. Kebanyakan petani yang
terdapat di Desa Cabeyan ini di dominasi
oleh petani penggarap dengan usia yang tidak produktif lagi, hal ini terjadi
karena kebanyakan para pemuda desa banyak yang merantau ke kota dan juga ke
luar pulau untuk bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar